Friday, December 23, 2016

Lelaki Yang (Pernah) Mencintaimu

Sebelumnya, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu.
Selamat atas kebahagiaan yang akhirnya kau raih. Selamat atas berujungnya penantianmu selama ini. Selamat atas terisinya kekosongan-kekosonganmu. Dan selamat atas doa-doa mu yang terkabul.

Pada suatu petang aku pernah mendengarkan ceritamu. Kamu bercerita bahwa kamu ingin menjadi puteri bagi kerajaan seorang lelaki. Katamu, akan kau jaga kerajaan itu dengan penuh cinta dan kasih. Aku mendengarkan setiap ceritamu dengan baik. Matamu menyalak seperti seorang orator handal. Dibalik yakinnya ucapanmu, aku yakin selalu ada amin setelahnya. Sekarang, impianmu dikabulkan oleh Tuhan, kau akhirnya menjadi seorang puteri. Puteri dari kerajaan lelaki yang kau pilih sendiri. Impianmu terwujud, tapi bukan bersamaku.

Kamu juga pernah ingin dicintai dengan sempurna meski kamu tak sempurna. Kamu pernah bertanya, apa mungkin seorang lelaki akan datang kepadaku dan mencintaiku dengan semua kekuranganku? Kemudian aku menjawab sembari menatap matamu. Lelaki mana yang lebih melihat kekuranganmu dibanding kelebihanmu? Percayalah, seorang yang sempurna bagimu kelak akan menutupi semua kurangmu, kataku. Ah, kamu bisa saja merendahkan diri. Sedikitpun aku tak melihat ada kekurangan di dalam dirimu. Dan sekarang, setelah perjuanganmu dalam menemukan ia yang menerima setiap kurangmu, kau akhirnya dicintai dengan sempurna oleh lelaki yang kau anggap sempurna. Lelaki yang dengan semua kelebihannya akan menutupi kurangmu. Kau disempurnakan, tapi bukan denganku.

Kamu juga ingin ada seorang lelaki yang dengan sabar menghadapi sifatmu yang kadang kekanak-kanakan. Kamu bilang bahwa kamu ingin ada seorang lelaki yang datang untuk mendewasakanmu. Aku diam sejenak kala itu. Aku pikir, jika seseorang itu benar mencintaimu, ia tak akan mengubahmu menjadi apapun. Ia akan tetap mencintaimu meskipun kamu bersikap kekanak-kanakan atau kebayi-bayian sekalipun. Sebab cinta datang bukan untuk mengubah, tapi untuk menerima. Dan sekarang kamu telah menemukan seseorang itu. seseorang yang mencintai sifat kekanak-kanakanmu. Kau dilengkapi, tapi bukan denganku.

Sekarang aku izin pergi saja. Izinkan aku pergi untuk mengikhlaskanmu bukan melupakanmu. Izinkan aku pergi untuk mencari bahagia yang baru bukan terlarut dalam duka dan luka. Izinkan aku pergi untuk merangkai mimpi yang baru bukan terus memimpikanmu. Izinkan aku pergi untuk melanjutkan hidup bukan menyudahi hidup. Izinkan aku pergi untuk belajar menerima kenyataan bukan mengutuknya. Izinkan aku pergi untuk mencintai dia yang memang pantas aku cintai.

Dulu aku memang datang sebagai lelaki yang mencintaimu. Selalu mendoakanmu dan berharap kebaikan menyertaimu. Pertemuan denganmu mengajarkanku bahwa cinta sebagai pelajaran. Pelajaran untuk mencintai namun harus melepaskan di waktu yang sama. Aku pergi saja. Aku pergi sebagai lelaki yang pernah mencintaimu namun tak berbalas.
Share:

1 comment:

Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)