Aku bukanlah superhero
yang punya kekuatan hebat untuk melawan musuh. Punya jurus sakti yang bisa
menangkal bahaya. Punya banyak tenaga untuk menghancurkan lawan. Aku hanya
lelaki biasa. Lelaki yang mungkin bukan istimewa bagimu. Aku hanyalah aku. Jangan
mengharapkan aku untuk menjadi hebat seperti superhero kesukaanmu. Aku bukan
superhero. Tapi aku akan melindungi
ragamu sebaik-baiknya perlindungan, menjaga hatimu dengan kasih berwujud cinta.
Karena aku mencintaimu. Bahkan lebih hebat dari superhero kesukaanmu.
Aku bukan juga
miliarder. Aku mungkin tidak punya banyak uang untuk menciptakan kebahagiaan
untukmu, membelikanmu ini itu. Aku tidak punya istana sebagai tempatmu
istirahat, sebagai tempatmu berteduh dikala hujan terlalu gaduh. Aku juga tidak
punya butiran berlian untukmu. Aku hanyalah aku. Lelaki biasa tanpa harta
berlimpah. Tapi aku akan berusaha. Aku mungkin tidak bisa menciptakan kebahagiaan
untukmu dengan cepat. Tapi aku janji, aku akan membangun kebahagiaan untukmu.
Perlahan. Bersama-sama. Hingga aku akan menjadikanmu ratu di istana kita kelak.
Aku bukanlah pujangga.
Aku mungkin tidak bisa menciptakan sajak-sajak romantis untuk mengagumi dirimu.
Aku tidak bisa menciptakan ribuan kalimat puitis dengan irama ritmis. Menjadikan
dirimu sebagai sumber dari kata-kata romantis. Aku hanyalah aku. Memang aku
bukan seorang pujangga. Tapi karena cintamu, aku mengerti bahwa cinta tidak
hanya tentang bagaimana sebuah sajak indah tercipta karenanya. Lebih dari itu,
cinta mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri. Meski tanpa puisi elegi.
Karena cinta menuntut kejujuran diri, bukan sekedar puisi.
Aku bukanlah lelaki
yang bisa kamu ajak berdansa. Aku tidak bisa mengajakmu berdansa dibawah sinar
lampu temaram yang kerlap kerlip sembari diiringi musik nan lembut, mengecup
keningmu dengan penuh kasih, hingga lelah tiba dan kita tak sanggup lagi untuk
berdansa. Aku hanyalah aku. Aku hanya bisa berdiri satu shaf di depanmu, tidak
saling berhadapan tetapi menghadap ke satu arah yang sama, kemudian mengajakmu
bersujud memuji Sang Maha Cinta. Mensyukuri setiap kebaikan yang Dia berikan. Karena
berkat-Nya lah aku mencintaimu. Maka, kuserahkan hatiku kepada-Nya hingga nanti
hati kita bertaut, bertahta, dan bersemi indah karena ridha-Nya.
Aku hanyalah aku.
Aku memang bukan
superhero, bukan miliarder, bukan pula pujangga. Aku lelaki biasa. Banyak
kekurangan. Tidak sempurna. Jika superhero punya banyak kekuatan untuk melawan
musuh, aku hanya punya kekuatan untuk terus mencintaimu secara utuh. Jika
miliarder punya banyak uang untuk menciptakan kebahagiaan untukmu, aku cuma
bisa mengajakmu untuk membangun kebahagiaan bersama. Jika pujangga punya banyak
kata-kata cinta untukmu, aku hanya punya satu kata untukmu, yaitu: Sempurna. Dan,
aku tak akan pernah bisa mengajakmu pergi untuk berdansa, merangkul pinggangmu
sembari bertatap mata. Aku hanya bisa menuntunmu menuju nirwana. Hingga kita
kekal bersama di dalamnya.
Aku mencintaimu tanpa
jeda. Tanpa lelah. Tanpa keluh kesah. Hingga raga berpisah. Hingga debar
jantung tak lagi terasa. Namun percayalah, cinta ini akan terus ada.
Walaupun aku belum bisa
menjadi hebat seperti yang kamu impikan, menjadi istimewa seperti yang kamu
harapkan, tapi yakin, aku yang terbaik.