Saturday, December 28, 2013

Dare to dream!

Jarwo adalah seorang anak yang gila bola. Setiap hari dia selalu membawa bola kemanapun pergi. Bahkan  Jarwo sering mengobrol sendiri dengan bola yang dibawanya itu. Memang sejak kecil Jarwo sudah dikenalkan dengan sepakbola oleh orangtuanya. Jarwo mengidolakan klub sepakbola Barcelona dan dia bermimpi ingin menjadi pemain sepakbola seperti Lionel Messi. Tapi jangankan bermain di Barcelona dan menjadi seperti Lionel Messi, di SSB nya saja yaitu SSB Tunas Pisang Jarwo hanya menjadi pemain cadangan. Tapi walaupun begitu, Jarwo tidak pernah merasa sedih.

Suatu hari Jarwo yang sedang duduk santai di teras rumahnya didatangi oleh dua orang berbadan besar. Yang satu berasal dari luar negeri dan yang satu lagi dari luar daerah.  Jarwo tentunya tidak mengenali kedua orang ini. Dia sempat cemas sebelum akhirnya orang itu memberikan sebuah surat. Jarwo membaca surat itu denga pelan dan dia kaget sekaligus bahagia karena ternyata surat itu adalah surat kontrak pemain bola professional. Yaa, Jarwo ingin dikontrak oleh klub idolanya FC Barcelona. Tanpa fikir panjang Jarwo menerima kontrak itu.Akhirnya Jarwo berangkat ke Spanyol dan menjadi pemain bola dari klub FC Barcelona. Dia bahagia bukan  main. Dia melompat-lompat girang dari atas kursi duduknya  hingga membuatnya terjatuh dan terbangun dari lamunannya.Ya, ternyata Jarwo cuma menghayal menjadi pemain sepakbola profesional. Meskipun begitu Jarwo tetap berharap suatu hari kelak impiannya tercapai.

Apa kesimpulan kalian dari cerita singkat diatas? Bukan, Jarwo bukan pacar gue, dia juga bukan peliharaan gue. Jadi dari cerita diatas gue mau nyampein sesuatu ke kalian. Apa itu? Cekidonggg..

Kalian punya cita-cita kan? Pastinya iya. Termasuk gue. Kalo gue sih cita-citanya masih labil. Kalo liat presiden pengen jadi presiden, kalo liat pengusaha pengen jadi pengusaha, kalo liat orang gila pengen lari, kalo liat polwan pengen macarin polwan. Aneh kan? Tapi apapun itu, apapun cita-cita kalian, itu bakal tetap jadi angan-angan belaka kalo kalian cuma berdiam diri.

Terus apadong yang harus dilakuin?

Nahh kalian harus fight buat cita-cita kalian itu. Caranya mudah. Cukup lakukan hal yang lebih dari orang lain. Misalnya nih kalo temen kalian belajar sehari sampe 9 jam, kalian harus lebih dari 9 jam. Kalo temen kalian sehari baca buku selama 3 jam, kalian minimal 4 jam. Kalo temen kalian sehari makan 3 kali, kalian harus makan 5 kali. Kalo temen kalian tidur sehari 8 jam, kalian harus tidur selama 10 jam. Gitu maksudnya.

Banyak kasus dimana saat kita sedang berjuang meraih cita-cita, ehh kegagalan menghampiri. Ini hal biasa. Kenapa? Karna kegagalan ada supaya kalian bisa berjuang lebih keras lagi dalam meraih cita-cita hingga saat kalian telah meraihnya, kalian adalah orang yang benar-benar hebat.

Kita ambil contoh dari presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln. Lincoln sebelum menjadi presiden Amerika yang ke 16 mengalami banyak sekali kegagalan. Dia pernah gagal dalam berbisnis, gagal dalam pemilihan senat, gagal dalam  kongres, gagal dalam pemilihan wapres, dan masih banyak lagi daftar kegagalan yang didapat Lincoln kala itu. Tapi dia tidak pernah menyerah hingga akhirnya diaberhasil mewujudkan mimpinya menjadi presiden Amerika Serikat.Jangan lupakan sosok Thomas Alva Edison. Dia  mengalami beribu kegagalan saat iamelakukan percobaan menemukan bohlam. Apakah dia menyerah? Tidak. Bayangin kalo dia berhenti saat ia terus gagal dalam menemukan bohlam. Apa kita bisa menikmati cahaya lampu di malam hari?

Jadi intinya, Beranilah untuk memiliki cita-cita setinggi mungkin. Minimal bermimpi dululah menjadi sukses terus baru diwujudkan. Yap, dare to dream. Kalo kalian bermimpi menjadi sukses aja nggak bisa, gimana mau sukses beneran. Jangan takut akan gagal. Karena sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara. Ingatlah bahwa selalu ada sesuatu hal yang besar dibalik kegagalan yang terjadi.

Dan satu kata mutiara dari saya. Jika kalian sudah bermimpi, berarti kalian sudah tertidur. Byeeee….

Share:

Wednesday, December 4, 2013

Dirgahayu Bung Kolok!

yap. ini adalah catatan ultah gue yang ke 18 tahun. kemaren ane belum sempat nge blog, jadi di post di facebook dulu deh. nahh sekarang iseng nge-post disini. selemat baca yaa heheee.. FYI ultah ane 1 Desember lalu.


Halo semua gimana kabarnya??
Ketemu lagi nih sama gue. kangen kan? Mueheheee
Ada yang inget hari ini hari apa? Yap. Hari ini hari ulang tahun gue!
Dirgahayu buat Desreza Arief Budiman yang ke 18. semoga makin ganteng, makin rajin, dan semakin di depan. *iklan Yamaha lewat*

Perasaan baru kemarin-kemarin gue baru bisa pake baju sendiri, baru bisa nyisir rambut sendiri, makan nggak disuapin lagi, ehh sekarang usia gue udah 18 tahun aja. Secepat inikah waktu berlalu?

Dihari ulang tahun gue ini, gue mau ngucapin banyak terimakasih kepada semua orang yang telah mengisi hari-hari gue dengan penuh keceriaan, mengajari arti hidup, dan memaknai hidup dengan baik. Oh iya.. terimakasih buat teman-teman yang tadi udah datang ke rumah. Kalian tahu?? Kalian mengganggu jam tidur saya. Hahahaaa


Banyak orang yang lupa bahwa dihari ulang tahunnya, 17 tahun yang lalu, atau 18, 19 tahun yang lalu ada seorang perempuan yang berjuang hidup dan mati demi dirinya. Ya. Dia adalah Ibu. Bayangin perjuangan Ibu kita saat itu. Jadi masih pantaskah kita meminta hadiah di hari ulang tahun kita pada Ibu kita? Tidak. Seharusnya kita lah yang harus memberikan  hadiah kepada Ibu kita di hari ulang tahun kita sebagai ucapan terimakasih atas perjuangannya itu. Iya kan? Iyaaa iyaa. Tidak tidak tidak. Bisa jadiiiii!!!!

Usia 18 tahun bukan usia yang sudah tua, tapi kayaknya juga nggak terlalu muda lagi. Disatu sisi gue bahagia bertambah usia, tapi disisi lain gue sedih karena berkurangnya umur gue. kalian ngerti kan? Begini maksudnya. Usia dan umur itu berbeda loh. Kalo usia itu adalah angka yang sudah kamu lalui sedangkan umur itu adalah angka yang bakal kamu lalui. Bisa dikatakan usia itu masa lalu dan umur itu masa depan. Semoga sisa umur gue masih banyak. Amin…

Tapi tenang kok. Berapa pun usia kamu saat ini, angka pertama di usiamu nggak akan pernah dianggap sama kedua orang tuamu. Yaa, dalam arti kata kamu bakal terus dianggap ‘anak kecil’ bagi orang tuamu. Ngerti?? :p

Yahh semoga aja di usia ane yang ke 18 tahun ini bisa lebih baik dari usia sebelumnya. Semoga bisa berfikir lebih dewasa dan menjadi insan yang berguna bagi banyak orang dan semua cita-cita ane terkabul. Amin…

Akhirnya, terimakasih buat semua anugrah ini ya Allah. Atas semua yang telah Engkau berikan. Keluarga yang hebat, teman-teman yang hebat, dan semuanyaaaaa. Barakallah fii umrik.
Share:

Wednesday, September 11, 2013

ohh my pets, poor you

Tempo hari gue inget masa dimana gue lagi seneng-seneng nya melihara binatang. Mulai dari ikan cupang,kucing, sampe ayam jago pernah gue pelihara.  Allhamdulillah semuanya berakhir dengan tragis. Sebenernya sih gue pengen miara hewan sejenis buaya gitu. Tapi takut ntar buaya nya cuma makan telor dadar doang, nggak makan daging.
Oke dimulai saat gue melihara ikan cupang nih. pas awal-awal miara itu, ikan cupang jadi prioritas utama gue tiap hari. Makanannya dibeli khusus, tapi nggak jarang gue kasih nyamuk dan cacing sebagai tambahan gizi buat si ikan cupang gue. Iya, jadi tiap sore menjelang magrib itu gue hunting cari nyamuk. Kalo soal cacing, gue pernah iseng gantiin cacing sama mie indo**mie. Tapi sayangnya nggak dimakan sama ikan gue. Yakalii ikan cupang makan mie. Apa kata mamah dedeh??
Lama kelamaan gue mulai bosan melihara ikan cupang. Ikan gue yang dulunya gendut bahkan hampir obesitas itu mulai kaya korban php ehh korban kelaparan maksudnya. Dia sering banget puasa. Bukan karna gue nggak kasih makan tapi karna gue males nyari makannya. Akhirnya pada suatu pagi, ikan gue menghembuskan napas terakhirnya. Dia tewas dengan 10 luka tusukan di badan.  Polisi menduga dia tewas bunuh diri karna tak sanggup menahan lapar. Dengan penuh rasa kasih sayang, gue kubur ikan gue di tanah kelahirannya.
            Selesai melihara ikan, gue mulai melihara ayam jago, kisahnya nggak beda jauh sama ikan cupang tadi. Tapi ayam jago gue nasibnya lebih beruntung dari ikan gue. Dia nggak mati dengan 10 luka tusukan, dia juga nggak mati kelaparan, melainkan gue jual sama teman gue. Dan duit dari penjualan ayam tadi gue pake buat memodifikasi sepeda gue. Maklum saat itu gue masih terobsesi jadi Valentino Rossi. Jadi nggak jarang gue balap sepeda di STQ. Tapi Alhamdulillah sekarang gue udah tobat akibat sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawa sepeda gue.
            Oke, kita lanjut ke saat dimana gue lagi hoby nya melihara kucing. Seingat gue ada 3 kucing yang pernah gue pelihara. Uniknya ketiga kucing itu warnanya sama, yaitu putih kombinasi hitam. Nama kucingnya juga sama. Ketiganya gue kasih nama Brendy. Memang sih agak keren dari nama tuannya. Oh iya, semua kucing yang gue piara itu cowok. Gue nggak mau kucing cewek. Ntar dia berkembang biak dirumah gue trus jadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah deh. Baiklah, gue certain nasib ketiga Brendy gue ini.

Brendy 1
Nah, si Brendy 1 ini kucingnya penurut. Dia deket sama siapa aja. Meskipun gitu, dia tau yang mana tuannya. Tempat nongkrong favoritnya itu di warung sebelah rumah gue. Dan kerupuk adalah makanan favoritnya. Jadi, tiap gue lost contact sama Brendy, gue tinggal cari di tempat tongkrongnya. Si Brendy juga rutin gue mandiin pake shampo Rejoice. Biar bulunya lembut dan pede saat dia ngapelin ceweknya. Brendy ini suka banget maenin kelereng. Singkat cerita, suatu hari Brendy nggak pulang ke rumah. Gue cari di tempat tongkrongannya juga nggak ada. Gue galau. Kemanakah Brendy?? Apakah dia telah menemukan tuan baru? Apa dia diculik? Apakah dia kawin lari bersama pacarnya?? Entahlah.. sampai sekarang gue nggak tau dimana Brendy 1 ini berada.

Brendy 2
Setelah sekian bulan gue ditinggal pergi sama Brendy 1, akhirnya gue nemu penggantinya. Dialah Brendy 2. beda sama Brendy 1, si Brendy 2 lebih dekat sama gue. Dia nggak suka nongkrong di warung. Kalo gue naik pohon, Brendy 2 juga ikut naik. Iya,, ini serius. Sama kaya sebelumnya, Brendy 2 juga rutin gue mandiin. Pokoknya semua Brendy yang pernah gue pelihara, pasti rutin gue mandiin. Brendy 2 juga gue kasih kalung pengenal. Nggak ada fungsinya sih, gue pengen biar Brendy 2 keliatan lebih kece aja. Singkat cerita lagi, setelah sekian lama gue pelihara Brendy 2, akhirnya dia tewas dengan mengenaskan. Brendy 2 tewas ditabrak mobil. Kepalanya pecah, badannya remu, hatinya hancur berkeping-keping Gue shock. Lagi-lagi gue kehilangan kucing kesayangan gue. Sekarang nggak ada lagi yang nemenin gue manjat pohon. Good bye Brendy 2..

Brendy 3
Sekian lama gue move on dari Brendy 2, gue melihara kucing lagi. Ini kucing ketiga yang gue kasih nama Brendy. Si Brendy 3 ini beda banget sama Brendy-Brendy sebelumnya. Dia cenderung liar. Nggak jarang dia sering ngambil ikan di meja makan. Alhasil dia sering jadi buronan di rumah gue. Nggak tau ini kucing memang keturunannya kaya gitu atau waktu kecil dia salah minum asi. Hanya induknya yang tau. Brendy 3 ini tergolong kucing yang preman. Gue curiga kalo dia punya tato di tubuhnya. Dia sering berkelahi sama kucing tetangga gue. Mungkin gara-gara mereka saling senggol pas lagi joget di pesta dangdutan. Meskipun kaya gitu, Brendy 3 tetap gue pelihara dengan baik. Dia masih gue mandiin pake air sumur, nggak pake air mendidih, makanannya nggak gue kasih racun. Itulah bukti kecintaan gue terhadap binatang. Namun pada suatu hari, Brendy 3 nggak pulang ke rumah. Gue pikir dia nginap dirumah temennya. Tapi udah seharian dia nggak pulang. Gue cari kemana-mana tetap nggak ada. Gue telfon nggak di angkat, gue sms nggak di bales. Akhirnya gue sadar, Brendy 3 minggat dari rumah. Untuk kesekian kalinya gue kehilangan Brendy lagi, gue dikhianatin Brendy lagi, gue galau lagi. Gue nyanyi Butiran Debu. Bagi siapapun yang nemuin Brendy, hubungin gue yahh…

Sejak saat itulah sampai sekarang gue nggak pernah lagi melihara kucing. Bukan karena gue nggak mau, tapi gue nggak pengen. Sekarang gue lagi pengen menikmati masa-masa sendiri gue tanpa harus merawat hewan piaraan, ngasih makannya, dan lain-lain.
Share:

Tuesday, September 3, 2013

Winner!!!

We Born to be a WINNER!

Kita terlahir sebagai pemenang dan mati juga harus sebagai pemenang.
Tentunya kita semua ingin jadi pemenang bukan? Lalu apa yang harus kita lakukan supaya jadi pemenang?
Coba, gagal, bangkit, dan Coba Lagi! Orang yang bangkit dari kegagalan adalah pemenang sejati!
Bukankah kita harus tahu rasanya gagal jika ingin berhasil? Jangan hanya diam memikirkan hal-hal indah jika kalian hanya duduk diam. BANGKIT! wujudkan impianmu dalam bentuk nyata. Tanamkan dalam hati bahwa Aku Bisa.

Kita berhak Sukses. Kita berhak kaya, bahagia dan sejahtera. Jangan pernah menyerah. Kuncinya hanyalah kemauan. Tapi sekali lagi, kemauan harus seiring dengan tindakan. Dan jika kemauan dan tindakan kita sudah besar, yakinlah tidak akan ada yang bisa menghalangi kita dalam mewujudkan impian kita untuk menjadi pemenang. KECUALI diri kita sendiri. Iya, musuh terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Bukan teman, musuh atau sebagainya.

Maka, jika kita menemukan satu titik yang bernama kegagalan, jangan salahkan orang di sekitarmu atau menyalahkan kondisi di sekitarmu. Tapi intropeksi Dirimu.

Sekarang kita telah sadar bahwa hidup itu memang pilihan.
Memilih tidak mudah, tapi kita harus berani memilih kemana arah hidup kita. Mau sukses atau tidak? Mau jadi pemenang atau pecundang?

Kita hanya bisa bertindak, berharap, yakin dan percaya pada mimpi-mimpi kita. Selanjutnya, biarlah Tuhan yang menentukan semuanya.

Jangan pernah meremehkan Impian Besarmu :)
Share:

Sunday, September 1, 2013

Kasian deh Jomblo..

“Sendirian aja.. gak bawa gandengan???”
Sumpah pertanyaan kaya gitu nusuk banget buat para mblo-mblo.Sesakit itukah kaum jomblo?
Gimana nggak coba, disaat yang lain punya pasangan, ada yang diajak ngobrol, sms, telfonan nah para mblo cuma asik mainin hp nya. Itupun kalo mereka punya hp. Kalo nggak, paling mereka cuma mainin upil. Gue yakin hpnya para jomblo sepi banget. Mungkin ada sih sms yang masuk, tapi gue juga yakin itu sms ‘mama minta rokok’.

Pernah ada satu cerita, kita samarkan namanya menjadi Bunga. Jadi ceritanya si Bunga ini seorang jomblo. Beliau jomblo udah lamaaaaa banget, bahkan lebih lama dari iklan di tipi. Sampe pada suatu hari, dia udah nggak kuat lagi menjalani hidup sebagai mblo, dia udah capek. Akhirnya karna udah nggak kuat, dia melambaikan tangan ke kamera. Tamat deh ceritanya. Nggak lucu kan?
Zaman sekarang, kalo nggak punya pacar itu dibilang nggak laku lah, nggak gaul lah, dan masih banyak nggak-nggak yang lainnya. Padahal kan jomblo bukan berarti nggak laku, mungkin cuma nggak ada yang suka aja. Gue bukannya menjelek-jelekk­an para mblo yahh.

Tapi tau nggak keuntungan dari jomblo itu banyak. Bayangin deh jomblo nggak perlu ngabisin duit di malam minggu, nggak perlu mandi karna nggak ada tujuan mau jalan, nggak perlu ganteng karna memang nggak ganteng, nggak perlu beli pulsa karna jomblo sejati ngisi pulsa cuma saat masa tenggang, dan nggak perlu parfum karna nggak tau mau wangi buat siapa. Bedain deh sama yang lagi taken, tiap hari kerjanya sms,telfon,kete­muan, sampe lupa boker, lupa mandi, lupa dimana rumah, dan lupa diri. Yang lebih parah lagi, sampe ada orang yang pacaran itu punya dua Tuhan. Kenapa? Yahh karna tingkat cintanya kepada pasangannya sama besar dengan tingkat cintanya kepada Tuhan nya sendiri. Nah lohh!! Makanya jadi jomblo! Hahahaaa *ketawa sirik*

Sebenernya sih gue juga jomblo, tapi gue nggak sedih. Kenapa? Karna gue ganteng :p
Gue pernah ‘hampir’ pacaran. Saat itu gue mau nyatain perasaan gue ke orang yang gue suka. Tampilan gue udah oke banget, udah wangi, rupa gue udah gue rupa-rupain dan nggak lupa tentunya dengan sekuntum bunga pasir yang udah gue siapin. Gue bawa juga nyawa cadangan buat doi, takut ntar kalo ditolak gue bunuh dia. Nah pas udah ditembak, dia senyum-senyum ke gue. Nggak tau itu senyum seneng atau senyum jijik. Pas pada akhirnya, saat dia mau ngejawab ‘iya’ atau ‘nggak’ ehh cewek tersebut menghilang!. Gue cari cewek tadi dibawah kasur, ternyata nggak ada. Gue cari lagi di dalam lemari, nggak ada juga. Gue cari lagi di WC, kali aja dia lagi boker, ehh nggak ada juga. Dan ternyata gue cuma mimpi. Gue kecewa, penonton kecewa! Gue lanjut tidur, ternyata mimpinya nggak bersambung. Yahh begitulah nasib sial jomblo.Tapi nggak usah takut, Mblo. Gue disini bersama lo! Kita memang sepi, tapi bukan berarti kita kekurangan asupan kasih sayang. Masih banyak kok Aura Kasih KW diluar sana. Meskipun dia nggak suka sama lo :p hahahaaaaa..



Don’t worry be Jomblo!! Kapan lagi kita jomblo kalau bukan sekarang!!!!
Share:

Ngeblog lagi!!!

halo semua apa kabar...
gue kembali ke Blog gue nih. sumpah udah jarang banget gue ngepost di blog. terakhir kali gue ngeblog mungkin 95 tahun silam sebelum internet ada. heheee

oke, setelah sekian lama gue vakum dari dunia per-blog-an, sekarang gue janji bakal rajin lagi nulis apapun disini. so, see you :)
Share: