Sunday, December 11, 2022

Mula

Bermula pada ketiadaan, kau hadir selepas kopi pagi hari

Membawa sebuah harap pada langkah menemukan

Membawa getar pada hati yang pernah getir

 

Bermula pada penantian, kau hadir yang semoga menggenapkan

Kau hadir yang semoga menyembuhkan

Kau hadir yang semoga adalah akhir

 

Begitulah kemudian semua bermula.

Mula atas semua temu

Mula atas semua rasa

Mula atas semua rindu

Lalu rinduku menjelma menjadi doa yang paling lantang. Memintamu untuk dapat kudekap, pada peluk yang paling panjang

 

Begitulah kemudian kau mulai memenuhi kepalaku

Menjadi senyum yang paling candu

Menjadi suara yang ingin selalu kudengar

Menjadi sosok yang selalu aku cari pada sudut mata

Lalu pada tatapmu yang dalam, aku seketika tenggelam. Mengalir kau pada tiap denyut nadi. Memenuhi rongga dada hingga pada tiap hembus nafasku, kau ada

 

Begitulah kemudian semua bermula

Titik temu kita

Share:

Sunday, July 3, 2022

Dan Aku Memilihmu

Dan aku memilihmu

Untuk kelak kupeluk beribu-ribu kali

Untuk kelak aku sayangi hingga mati

Akan ada banyak penantian untuk kita

Akan ada banyak sabar yang harus dilalui

Namun sekali lagi, aku telah memilihmu

Saat ini hingga nanti

 

Dan aku akan menjagamu

Dalam jarak

Dalam doa

Dengan sekuat-kuatnya amin dan semoga

Dan pada ruang yang dinamai hati

Kau abadi aku miliki

 

Dan aku akan menunggumu

Dengan penuh sabar

Dengan banyak rindu tanpa jeda

Hingga nanti entah pada detik keberapa

Kita akan melipat semua ruang yang memisahkan

Menang atas segala cemas dalam benak selama berjarak

 

Dan betapa denganmu adalah takdir yang sangat aku inginkan

Maka menetaplah, tak apa

Sungguh tak apa jika ingin selamanya

 

Aku memilihmu

Aku sayang kamu banyak-banyak

Akan selalu begitu

Share:

Monday, June 13, 2022

Apa Kabar?

 

Apa kabar?

Terakhir aku dengar, kau sudah bisa tersenyum lebar. Berdiri dengan gagah dan tegar. Memandang segala masa lalu tak lagi dengan nanar.

Entah dengan cara apa kau akhirnya bisa berdamai. Memeluk semua duka yang menyayat hingga tak ada sejengkal pun hatimu yang tak terluka. Entah dengan cara apa pula kau akhirnya bisa kembali berdiri. Setelah langkahmu menuju bahagia dipatahkan oleh kenyataan yang tak berpihak.

Apa kabar?

Terakhir aku dengar, kau sudah lebih memahami apa itu arti merelakan. Yang awalnya kau terjerat pada kisah yang terpaksa berakhir nestapa, sekarang tak lagi kau biarkan dirimu tergenang dalam tangis air mata.

Apa kabar?

Sudahkah kau kembali membuka ruang di luas hatimu? Aku masih menjadikanmu tempat untuk menetap. Aku masih menjadikanmu garis akhir dari pencarian. Aku masih, dan akan selalu masih, menginginkanmu.

Apa kabar?

Aku, kamu, dan kita, adalah sebaik-baiknya cerita yang harus dimulai. Aku kehilangan arah ketika dulu kau tinggalkan. Kita, dua orang yang seharusnya berada pada titik yang sama. Memeluk dan merangkul. Membelai dan mendekap. Kita, dua yang seharusnya berada pada tuju yang sama. Bersama hingga akhir.

Kamu apa kabar?

Semoga selalu baik. Disini, kabarku baik-baik saja. Lama menghilang ternyata tetap tak membawamu hilang dari hidupku. Rasa ini ternyata masih ada dan belum pudar. Tak akan kusembunyikan lagi sebab aku ingin kau tahu.

Apa kabar?

Masihkah ada ruang untukku pulang?

Share: