Monday, December 6, 2021

Tepat Setelah Lampu Dipadamkan

desrezaarief.blogspot.com

Tepat setelah lampu dipadamkan

Kau menjelma menjadi satu-satunya peluk yang aku rindukan

Kantuk yang hilang

Kenangan yang datang

Dan luka yang masih segar dalam ingatan

Menyesaki setiap ruang kekosongan yang kau tinggalkan

 

Adalah aku yang kemudian gelisah dalam kelam

Mencari jalan pulang yang bukan lagi dirimu

Mencari kehilangan dalam gelap

Membayangkan kau tak memilih untuk berpindah hati dan lenyap

 

Lalu lihatlah,

Tepat setelah lampu dipadamkan

Rencana kita tentang masa depan

Rumah berpagar tinggi

Liburan ke pulau Bali

Kucing peliharaan yang berbulu putih

Lebur menjadi kepingan yang berserakan

 

Dan pada tiap angan-angan yang urung jadi kenyataan

Pada ratapan kosong yang panjang

Pada harap yang masih melayang

Kau masih menjadi satu-satunya terang yang ingin aku raih

Kau masih menjadi satu-satunya suara yang ingin aku dengar sebelum lelap

 

Tepat setelah lampu dipadamkan

Aku membayangkanmu

Aku menunggu hadirmu

Kembali

Pada peluk yang pernah kau nikmati

Share:

Tuesday, September 21, 2021

Barat ke Timur

desrezaarief.blogspot.com

Barat ke Timur akan ku tempuh

Untuk menemukan cara ikhlas bekerja

Untuk menyembuhkan luka

Untuk menyudahi segala tangis di pelupuk mata

 

Akan butuh banyak waktu

Akan ada banyak kesal dalam lamun di ujung malam

Sebab amarah masih membara

Patah masih belum reda

Hati masih belum rela

 

Barat ke Timur akan menjadi saksi

Bagaimana aku akan meninggalkan kenangan kita pada tiap meter jalan yang akan kulewati

Hingga jiwaku yang rapuh akan kembali utuh

Hingga kepalaku tak lagi dipenuhi oleh bising masa lalu

 

Kelak, tepat setelah sampai di Timur

Tangisku akan usai

Lalu kau akan menjadi satu-satunya yang akan aku tinggalkan disana

Terbungkus dalam satu kisah yang bertajuk kenangan

 

Kelak, tepat setelah sampai di Timur

Laraku akan reda

Lalu kau tak lagi menjadi satu-satunya yang aku rindukan

Tepat setelah sampai di Timur

 

Perjalanan Barat ke Timur akan sangat Panjang

Retak yang berserakan, kenangan yang begitu lapang, pasrah yang begitu dalam

Semuanya harus dihilangkan dalam satu perjalanan merelakan

Sial

Perpisahan memang selalu sangat menyebalkan

Share:

Sunday, August 1, 2021

Berakhir Pada Peluk yang Salah

desrezaarief.blogspot.com

Pilihanmu salah. Kau mulai sadar sejak ujung matamu lebih sering mengeluarkan air mata daripada bibirmu melengkungkan senyum. Pilihanmu ternyata tak lebih baik. Kau tahu itu sebab seharusnya kau pilih aku sejak awal, bukan meninggalkan.

Di ujung penyesalanmu, aku akhirnya menjelma sebagai masa lalu yang ingin kau raih kembali. Menjelma menjadi lukisan usang yang tak lagi berwarna. Sebuah luka masa lalu yang kau inginkan lagi untuk menyembuhkan luka baru yang kau dapat.

Duniamu sedang tak baik-baik saja. Aku tahu itu sebab seperti itulah duniaku setelah kau tinggalkan. Langit kamarku pernah menjadi saksi bahwa pada tiap malam yang sunyi, kau adalah riuh yang paling memenuhi kepala. Sedihku seolah tak akan menemui muara kala itu.

Kita adalah cerita yang tak tuntas, atau terpaksa dituntaskan dengan sakit. Tak ada yang menginginkan namun seperti itulah akhirnya. Kau pergi.

Maka jangan kembali untuk kedua kali. Pergilah semakin jauh seyakin kau meninggalkan aku dulu. Telan semua pahit yang kau pilih. Teguk semua penyesalan yang keluar dari tangismu. Aku yang dulu kau buang tak akan pernah kembali meski kau tawarkan surga sekalipun.

Aku pernah mencintaimu begitu sangat dan dalam. Aku hanya pernah. Sekarang tak lagi. Disaat kau telah berakhir pada peluk yang salah, aku telah bangkit dengan bahagia yang gagah. Tanpa perlu kau lagi di sebelah.


Share:

Thursday, April 8, 2021

Semoga Masih Aku, Pulang yang Kau Pilih

desrezaarief.blogspot.com
 

Semoga masih aku

Bersama yang kau mimpi

Setelah segala langkahmu yang salah

Setelah segala harapmu yang patah

Setelah segala baikmu berakhir buruk

 

Semoga masih aku

Tempatmu ingin berbagi kisah hidup

Sampai nadi tak lagi punya denyut

Sampai tubuh hilang hangat

Sampai mata terpejam rapat

 

Semoga masih aku

Tempat yang menjadi akhirmu

Menyudahi segala cari pada ragaku

Menyudahi segala luka pada dekapku

Menyudahi sendiri menjadi kita

 

Semoga masih aku

Peluk yang kau ingin

Untuk meredakan hari-hari lelahmu

Untuk mewarnai lagi langitmu yang abu

Untuk mengisi kembali habis tenagamu

 

Semoga masih aku

Dan seterusnya akan terus aku

Pulang yang kau pilih

Share: