Lalu kau mulai mengisi tiap sudut kepalaku
Mengalir memenuhi segala pembuluh
Menjelma menjadi sosok yang akhirnya selalu aku rindu
Kepadamu
Aku tahu
Cinta mulai tumbuh
Lalu tercebur aku di telaga pandangmu
Riang hanyut kau bawa aku tertawa
Teduh tatapmu lalu menyelamatkan
Dari gelap
Dari hampa yang menggerogoti
Lalu mendekatlah
Akan kupetik duka paling hebat di sudut matamu
Akan kuseduh hangat dalam dekap paling tenang
Akan kusajikan terang setelah gemuruh menerpamu panjang
Akan kuseka lukamu yang berlinang
Lalu di lautan hatimu aku ingin berlabuh
Memaknai akhir pada genggam tanganmu
Menyandarkan segala cemas di tepi pundakmu
Dan biarkan aku disana
Menetap
Menua bersama wangimu
Lalu jadilah rumah untuk segala puisi-puisiku
Menjadi akar untuk rimbun kasihku
Untukku merebah setelah patah tak tentu arah
Untuk menjadi alasan
Bahwa pada pelukmu yang paling lapang
Aku selalu ingin pulang
Lalu barangkali akan kulengkapi sebagian hatimu yang hilang
Barangkali akan kau genapkan segala ganjilku
Hingga kelak
Pada pukul dua dini hari
Tak hanya sunyi yang memeluk sendiriku