Sang
anak terlihat ceria meski hari masih sangat dini. Ia sedikitpun tak mengeluh
harus bangun pagi-pagi, mandi disaat tubuh masih ingin bergulung dibalik
hangatnya selimut, dan kemudian sarapan sambil menahan kantuk. Di perjalanan
menuju bandara, wajahnya semakin berseri tatkala melihat pesawat-pesawat yang
terparkir.
Sang
Ayah dan Ibu tampak bahagia. Hari ini mereka akan pulang. Membawa serta anak
yang telah dirindukan oleh kakek dan neneknya di kampung halaman. Pagi itu,
keluarga kecil yang bahagia ini akan terbang pukul 6.20. Keluarga kecil itu akan
pulang bersama penumpang lainnya.
Bandara
Soekarno-Hatta selalu sibuk seperti biasanya. Tidak ada istilah sepi meski
sedang pagi hari. Selesai melakukan chek-in
dan meletakkan koper ke dalam bagasi, mereka menuju ke ruang tunggu. Ruang yang
dipenuhi oleh banyak calon penumpang yang hendak bertolak ke Pangkal Pinang.
Di
ruang tunggu itu, semua menantikan penerbangan dengan berbagai aktivitas. Beberapa
orang menelpon sanak saudara di Pangkal Pinang, mengabarkan bahwa sebentar lagi
ia akan pulang. Beberapa Ayah melakukan panggilan video dengan anaknya di rumah
yang sedang bersiap berangkat ke sekolah. Ibu-ibu mengobrol membicarakan
tentang pekerjaan atau tentang rumah tangga. Anak remaja lainnya memilih untuk
bermain game online di gawainya.
Panggilan
dari petugas untuk segera memasuki pesawat terdengar setengah jam sebelum jadwal
keberangkatan. Para penumpang berdiri, memastikan tidak ada barang yang
tertinggal dan kemudian bergegas untuk masuk ke dalam pesawat. Alhamdulillah tidak delay. Batin beberapa
orang dari mereka.
“Ayah,
kita akan pulang kan?”
“Iya,
Nak. Kita pulang” Ucap sang Ayah tersenyum sambil memasangkan sabuk pengaman
untuk anaknya. Sang Ibu kemudian mengecup lembut kening anaknya. Pesawat sudah
siap di landasan. Sang pilot telah mendapatkan izin terbang. Semua sudah siap
untuk pulang.
Pesawat
yang mereka tumpangi terbang. Membawa 180 orang lebih. 13 menit kemudian berlalu,
pesawat baru saja menyentuh lapisan pertama awan. Tepat di atas laut Karawang,
pesawat tersebut membawa semua yang ada di dalamnya benar-benar pulang. Bukan
pulang ke rumah masing-masing, tapi pulang ke pangkuan Tuhan.
Pagi
itu, saat matahari baru saja muncul di ufuk timur, saat orang-orang baru saja
memulai harinya di dunia, mereka telah memulai harinya di surga.
*Tulisan ini merupakan bentuk simpati
saya terhadap korban pesawat Lion Air JT610 yang mengalami kecelakaan. Doa dan
duka cita saya haturkan kepada korban dan keluarganya. Semoga korban diterima di
sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin.