Dari laki-laki yang kerap kamu usap kepalanya.
Kali
ini cukup diam dan dengarkan.
Aku
akan menceritakan bagaimana kamu telah tenggelam jauh ke dalam hidupku.
Menjadi
bagian yang selalu aku banggakan
Menjadi
bagian yang selalu aku rindu
Aku
akan menceritakan bagaimana hadirmu membuatku menjadi lebih utuh
Ada sesuatu di kepalamu yang membuatku selalu ingin menyelaminya. Perempuan cerdas dengan segala tingkahnya. Menyelami isi kepalamu merupa kegembiraan di pasar malam. Disana aku tersesat dengan sukarela. Berubah menjadi anak kecil yang tak ingin pulang. Berubah menjadi anak kecil yang selalu riang.
Sadarkah
betapa jeli matamu melihat sesuatu? Seperti saat kamu menemukan uban di anak rambutku,
atau saat kamu menemukan semut kecil di dalam gelas tatkala ingin menyeduh teh,
atau ketika kamu mampu menebak mimik wajahku ketika sedang tak memakai
kacamata. Aku sempat mengira bahwa kamu adalah intel yang menyamar menjadi kekasihku. Tapi, ah, mana mungkin
perempuan selucu ini kuat menjadi intel.
Jalan kaki agak jauh aja besoknya bisa demam.
Kamu adalah perwujudan
dari kata peduli. Seperti saat kamu tiba-tiba membetulkan rambutku yang kusut
tertiup angin, atau saat kamu memberikan tisu tatkala makanku belepotan, atau
saat kamu memberi tahu kalau aku harus pakai baju apa hari ini saat kita ingin
pergi keluar. Seketika aku merasa merasa menjadi lelaki yang paling beruntung
di dunia yang tua ini.
Tapi...
kamu
juga bawel. Sehingga bagimu tak ada perkara remeh.
Aku
pernah lupa mencabut charger hp, dan
kau – dengan mata coklatmu yang tajam – menatapku tanpa berbicara. Aku mengerti
tatap itu. Apalagi kalau bukan marah. Wow takut sekali. Kamu juga pernah
memarahiku karena sendawa setelah makan. Katamu itu ngga sopan dan harus
mengucapkan maaf setelah sendawa, kataku itu refleks dari lambungku yang lucu. Tapi
baiklah, aku jadi belajar sesuatu yang baru. Denganmu, aku menjadi lelaki yang
penuh kehati-hatian.
Sarah,
Aku
mencintaimu dengan seluruh
Terima kasih untuk hari-hari yang penuh cerita
Tetaplah
seperti itu
Tetaplah
berpegangan dan jangan pernah merenggang
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)