Friday, March 14, 2025

Untuk Perempuan Paling Gemas Sedunia

Dari laki-laki yang kerap kamu usap kepalanya.

 

Kali ini cukup diam dan dengarkan.

Aku akan menceritakan bagaimana kamu telah tenggelam jauh ke dalam hidupku.

Menjadi bagian yang selalu aku banggakan

Menjadi bagian yang selalu aku rindu

Aku akan menceritakan bagaimana hadirmu membuatku menjadi lebih utuh

Ada sesuatu di kepalamu yang membuatku selalu ingin menyelaminya. Perempuan cerdas dengan segala tingkahnya. Menyelami isi kepalamu merupa kegembiraan di pasar malam. Disana aku tersesat dengan sukarela. Berubah menjadi anak kecil yang tak ingin pulang. Berubah menjadi anak kecil yang selalu riang.

Sadarkah betapa jeli matamu melihat sesuatu? Seperti saat kamu menemukan uban di anak rambutku, atau saat kamu menemukan semut kecil di dalam gelas tatkala ingin menyeduh teh, atau ketika kamu mampu menebak mimik wajahku ketika sedang tak memakai kacamata. Aku sempat mengira bahwa kamu adalah intel yang menyamar menjadi kekasihku. Tapi, ah, mana mungkin perempuan selucu ini kuat menjadi intel. Jalan kaki agak jauh aja besoknya bisa demam.

Kamu adalah perwujudan dari kata peduli. Seperti saat kamu tiba-tiba membetulkan rambutku yang kusut tertiup angin, atau saat kamu memberikan tisu tatkala makanku belepotan, atau saat kamu memberi tahu kalau aku harus pakai baju apa hari ini saat kita ingin pergi keluar. Seketika aku merasa merasa menjadi lelaki yang paling beruntung di dunia yang tua ini.

Tapi...

kamu juga bawel. Sehingga bagimu tak ada perkara remeh.

Aku pernah lupa mencabut charger hp, dan kau – dengan mata coklatmu yang tajam – menatapku tanpa berbicara. Aku mengerti tatap itu. Apalagi kalau bukan marah. Wow takut sekali. Kamu juga pernah memarahiku karena sendawa setelah makan. Katamu itu ngga sopan dan harus mengucapkan maaf setelah sendawa, kataku itu refleks dari lambungku yang lucu. Tapi baiklah, aku jadi belajar sesuatu yang baru. Denganmu, aku menjadi lelaki yang penuh kehati-hatian.


Sarah,

Aku mencintaimu dengan seluruh

Terima kasih untuk hari-hari yang penuh cerita

Tetaplah seperti itu

Tetaplah berpegangan dan jangan pernah merenggang

Share:

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)