Aku
ingin menjadi tempatmu bercerita disaat keluh kesahmu tak mampu lagi
terbendung.
Aku
ingin menggenggam tanganmu lalu meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa
kau tak perlu menangis lagi. Bahwa kau sepantasnya harus bahagia.
Aku
ingin membuatmu tak pernah patah semangat. Seberat apapun ujian yang kau hadapi
saat ini atau nanti, yakinlah bahwa kau akan menuntaskannya dengan baik.
Aku
ingin membawakanmu seikat bunga tatkala kau berhasil melewati setiap tantangan
yang kau hadapi.
Aku
ingin kau tetap membumi tatkala keberhasilan membawamu terbang tinggi.
Aku
ingin menjadi orang yang beruntung karena dapat melihatmu pertama kali setelah
aku terjaga dari tidur.
Aku
ingin meraih tanganmu, meyakinkanmu bahwa kita akan hidup bahagia bersama.
Lalu…
Kita
akan menjadi pendengar yang baik disaat dunia pongah kepada kita.
Kita
akan melewati semua masalah dengan saling bergandeng tangan. Kau akan ada disebelahku,
begitupun sebaliknya.
Kita
akan saling bercerita setiap sore di teras rumah. Ditemani teh hangat buatanmu
yang terlalu manis.
Kita
akan melawan dingin malam dengan membahas rencana-rencana masa depan, lalu
diakhiri dengan satu peluk hangat sebelum mata terpejam.
Kita
akan memulai pagi dengan satu gelas susu hangat, roti tawar dengan selai
kacang, dan cerita tentang mimpi yang tak masuk akal, lalu ditutup dengan satu
kecup di kening sebelum kerja.
Hingga…
Kita
akan dibisingkan dengan tangis seorang anak bayi di siang dan malam.
Kita
akan berbagi tugas untuk mengganti popok yang telah basah.
Kita
akan kekurangan jam tidur karena ada yang akan menangis tak kenal waktu.
Kita
akan menjaganya dari gigitan nyamuk dan semut.
Kita
akan mengajarkannya berjalan, lalu mengenalkannya pada hewan-hewan dan
tumbuhan.
Kita
akan mengantarkannya ke sekolah untuk pertama kali dengan penuh rasa haru.
Kita
akan dibuatnya bangga hari demi hari.
Setelahnya…
Kita
akan keriput dan menua.
Kita
mulai payah untuk sekadar melangkah.
Kita
akan menjadi pelupa karena ingatan tak lagi punya daya.
Namun…
Kita
akan tetap saling menggenggam meskipun tak sekuat dulu.
Kita
akan tetap saling memeluk meski tak sehangat dulu.
Kita
akan tetap saling menguatkan meski kita telah lemah.
Kita
akan tetap terus bersama, hingga salah satu dari kita tiada.
Sederhananya…
Aku
ingin memilikimu. Agar Tuhan tak sia-sia mempertemukan kita.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)