Kata
orang, jatuh cinta itu adalah hal yang paling indah. Kita bisa melakukan apa
saja demi cinta yang kita inginkan. Memang benar. Jatuh cinta bukan hanya
tentang bagaimana kita berjuang untuk apa yang kita ingin, tapi lebih dari itu,
jatuh cinta mengajarkan kita bagaimana caranya untuk menerima, memaklumi, dan
memahami cinta itu sendiri agar kita bisa jatuh cinta lagi dan lagi.
Kamu
masih ingat pertemuan pertama kita dulu? Atau lebih tepatnya pertemuan yang
‘menyebabkan’ aku jatuh cinta padamu.
Aku
yang saat itu malu-malu berusaha mendekatimu yang tengah asyik membaca buku di
taman sekolah. Ada banyak perasaan dihati kala itu. Cemas, takut, dan deg-degan
tentunya. Tapi akhirnya aku memberanikan diri mendekatimu. Sapa pertamaku
sukses membuatmu yang sedang fokus membaca menjadi kaget. Kamu segera menutup
buku “Aku” karya Sumandjaya yang kamu baca. Memberikan aku sedikit senyum dan
kemudian menyapa balik. Setahuku itulah senyum terindah yang pernah aku lihat.
Ada
kebahagiaan tersendiri bagiku kala itu. Tuhan berbaik hati karena telah
mengizinkan aku berbicara langsung dengan seorang bidadari. Itu adalah waktu
terbaikku. Kita berbicara banyak saat itu hingga aku mengetahui bahwa kamu
sangat menyukai sajak-sajak Chairil Anwar yang terkenal semangat dan penuh tata
rias. Aku mempercayainya. Itu bisa dilihat dari buku ‘AKU’ yang berisi tentang
perjalanan hidup Chairil Anwar yang sedang kamu baca saat itu. Kamu menyukai
salah satu sajaknya yang berjudul ‘Taman’. Ahh sempurna sekali, batinku. Akupun
juga menyukai karya-karya Chairil Anwar. Dan entah kenapa sajak ‘Taman’ yang
kamu sukai itu seolah-olah berngiang seketika di dalam hati.
....
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, kau kembang
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan
‘nusia
Dan
di taman sekolah, dibawah pohon rindang, diantara bunga-bunga yang bermekar
indah, aku mengenalmu lebih jauh. Sejak saat itulah, sejak hari dimana kita
berdua saling menceritakan tentang apa saja yang terucap, aku mulai mencintaimu.
Hingga sekarang, hingga nanti, dan tak tahu lagi bagaimana caranya berhenti
mencintaimu. Aku mencintai setiap kurang dan lebihmu. Aku mencintai setiap
senyum dan sedihmu.
Sekarang
aku jatuh cinta lagi, berkali-kali, pada wanita yang sama, pada senyum yang sama,
pada hati yang sama, pada sosok bidadari yang sama. Kamu.
Tetep kalimat endingnya epic banget. Bagus bagus X)))
ReplyDeletewahh terimakasih :)
DeleteKeren (y) kejar cintamu!!
ReplyDeleteTambahin ah. Tentang cinta, kita tau apa arti merelakan ketika pergi, dan merindu ketika tersekat jarak. Hehe
asikk. keren tuh bro (y)
DeleteBosen jatuh cinta lagi, ntar ujung-ujungnya ya...
ReplyDeletebahaya dong kalo nggak jatuh cinta lagi hahaha
Deletei know what you mean ki :))
DeleteIni pas jadi AADC versi lain yak broo, ada buku "AKU" sumandjaya hehehe
ReplyDeleteendingnya manis broo... :D
AADC dua bro hahaha
Deletehahahhaa itu buku "aku" HITZZ bangeut yaa
ReplyDeletehahaa iya. berkat aadc :D
Deletehaduh kayaknya AADC tuh,,hahaha buku "AKU" nya jadi trand :D
ReplyDeleteatuhlah bukan aadc itu -___- hahaha
DeleteMaksud kamu itu, aku?
ReplyDeleteaaaaaaaaaa
huahahaahaa.. ente siapa lagi?-__-
Delete