Aku selalu suka memandangi wajahmu berkali-kali. Teduh yang amat lucu. Senyum yang teramat candu. Serupa mentari pukul tujuh, dadaku selalu hangat tatkala tatap kita beradu. Kau adalah perayaan itu. Letup-letup kecil di dada yang selalu aku syukuri hadirnya.
Aku
selalu suka wangimu. Yang tertinggal di jaket, yang melekat di tangan tatkala
kita bergandengan. Wangi yang menenangkan. Kau adalah perayaan itu. Hal-hal
kecil darimu yang selalu aku rindukan.
Aku
selalu suka hadirmu dalam hidupku. Menjelma menjadi keistimewaan yang Tuhan
berikan. Kau adalah perayaan itu. Raga yang akan selalu aku jaga dalam dekap
paling hangat. Hati yang tak akan pernah aku buat biru lebam. Semestaku telah
berporos padamu. Berputar untuk kelak melawati banyak suka duka, berdua, dalam
langkah yang akan selalu sama, dalam kisah yang akan lama.
Aku
selalu suka kamu. Berkali-kali dan berlama-lama. Tanpa kenal waktu dan tanpa
jeda. Sebab kau adalah perayaan itu. Temaram tatkala malamku terlalu redup.
Bias rona jingga tatkala petangku terlampau kelabu. Kau adalah perayaan itu.
Bising di kepala yang kerap membuatku terjaga.
Aku
selalu suka merayakan kita. Dalam genggam-genggam erat, dalam langkah-langkah
tak cepat, dalam lelah sepulang kerja, dalam tawa-tawa kecil, dalam debat-debat
akan makan dimana, dalam cerita-cerita tentang banyak hal. Aku ingin selalu
merayakan kita.
Sebab
kau telah lebih dulu aku rayakan. Dalam banyak semoga yang melangit, agar selalu
kau yang pulang dalam lingkar pelukku. Kau adalah usai yang aku ingin.
i'm a big fans!
ReplyDeleteMe too,. Awwww
DeleteSama sapa tuchh??!
ReplyDeletejiji banget sii anjingggg...
ReplyDeleteWkwkwkwkw
Deleteahh boong banget ga seehhh
ReplyDeleteBerang-berang makan coklat
ReplyDelete