Nona, aku menuliskan ini untukmu.
Aku ingin bercerita, Nona. Aku ingin bercerita
tentang seseorang yang jatuh cinta kemudian ia tak bisa berpaling dari cinta
itu.
Seorang laki-laki mendapati dirinya jatuh cinta
kepada seorang perempuan. Entah mengapa sang perempuan sangat menarik hati lelaki
itu. Setiap hari, tanpa henti, lelaki itu selalu berharap agar perempuan itu dapat
mengetahui perasaannya. Tapi sayangnya perempuan itu tak menggubris sedikitpun
keberadaan lelaki itu. Ia tak pernah peduli, bahkan tak menganggap lelaki itu
ada di dunia ini. Padahal sang lelaki menganggap bahwa perempuan itu adalah
dunianya. Namun lelaki itu tetap mencintainya, tetap mengaguminya. Baginya
perempuan itu adalah segala-galanya. Ia ingin memiliki perempuan itu seutuhnya,
selamanya.
Iya, itu aku. Lelaki yang aku ceritakan diatas
adalah aku, dan kamu adalah perempuan itu. Aku mencintaimu, aku mengagumimu,
Nona. Maaf jika kamu tidak suka. Aku hanya tak ingin pada akhirnya kita saling
membenci tanpa pernah saling tahu.
Iya, itu aku.
Aku yang selalu menyebutkan namamu disetiap bait
doaku. Aku yang selalu meminta kepada Tuhan agar kita dipertemukan nanti suatu
saat dan disaat itu aku ingin menceritakan banyak hal tentangmu. Termasuk
tentang perasaanku ini.
Iya, itu aku.
Aku yang diam-diam menyukai senyum dibibirmu. Aku bersyukur
bisa melihatmu tersenyum, karena dengan itu aku menyadari bahwa senyummu adalah
sebaik-baiknya senyum di dunia. Ia –senyummu itu—membuatku tak bisa berpaling
dan membuatku jatuh cinta berkali-kali kepadamu.
Iya, itu aku.
Aku yang mengharapkan kamu berada tepat didepanku
sekarang. Aku juga akan bersyukur apabila kamu ada disini, karena dengan itu
aku semakin percaya bahwa bidadari tanpa sayap itu memang nyata.
Iya, itu aku.
Aku yang mencintaimu dalam diam.
jangan cuma mengharapkan supaya dia tau, harusnya mengungkapkan mehehe
ReplyDeletesaya nya masih malu-malu hehehee -__-
Delete