Monday, December 1, 2014

1 Desember

Untuk pertama kalinya, aku menuliskan sebuah surat untukmu.

Mungkin saat ini kamu sudah merasakan asam manisnya hidup yang kau jalani. Ribuan langkah kaki telah membuat dirimu menjadi semakin mengerti akan arti sebenarnya dari kehidupan. Banyak jejak-jejak kaki yang kau tinggalkan selepas engkau menempuh jalan yang engkau pilih. Kamu, yang dulu tak pernah terfikir untuk melangkah sejauh ini telah mengetahui bahwa dunia ada kalanya tidak berpihak padamu.

Aku masih ingat saat tanggal 1 Desember 12 tahun silam, waktu itu kamu masih menjadi bocah kecil yang belum tahu apa-apa dan belum mempunyai tujuan mau kemana kamu. Menghabiskan waktumu dengan tertawa dan menangis karena bermain adalah hal yang selalu kamu lakukan setiap harinya. Aku juga ingat saat engkau bermain bola di sebuah lapangan di dekat rumahmu. Saat itu apabila ditanya cita-cita, kamu dengan lantang menjawab ingin menjadi pemain sepakbola. Persis seperti pemain bola idolamu, Ronaldinho. Lalu seminggu kemudian, saat kamu ditanya lagi tentang cita-cita, kamu dengan lantang pula menjawab ingin menjadi polisi, persis seperti polisi yang biasa ada di depan sekolahmu. Ahh, itulah kamu dulu. Bocah kecil dengan mimpi dan cita-cita yang berbeda tiap minggunya.

Kemudian saat dirimu mulai beranjak remaja, kamu mulai kesana kemari untuk mencari jati diri. Persimpangan-persimpangan hidup telah engkau lalui hanya untuk mencari jalan mana yang memang pantas untuk kau tempuh. Banyak rasa yang kau kecap disana: kesedihan, kebahagiaan, kecewa, haru, lucu, kehilangan. Semuanya menjadi satu kesatuan rasa yang menemani perjalanan hidupmu.

Mungkin saat ini ada banyak mimpi-mimpi yang belum sepenuhnya kau raih. Ada banyak juga keinginan-keinginan yang belum kau penuhi. Namun, pesanku untukmu, jangan pernah sedikitpun engkau merasa lelah bahkan berhenti untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Berikan usaha terbaik dalam kau mengupayakannya. Ingatlah bahwa garis batas antara keberhasilan dan kegagalan itu sangatlah tipis. Bersabarlah dalam meraih mimpimu, berjuanglah dalam meraih keinginanmu. Sebab, engkau tak pernah tahu apa yang Tuhan persiapkan untukmu didepan.

Mungkin saat ini engkau belum sepenuhnya memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuamu. Masih banyak kebodohan-kebodohan yang engkau lakukan. Maka, pesanku untukmu, lihatlah sejenak kedua orang tuamu. Sudah berapa banyak pengorbanan yang ia lakukan untukmu? Sudah berapa banyak tenaga yang mereka habiskan hanya untuk membuatmu lebih kuat? Sudah berapa banyak namamu disebutkan dalam setiap doa-doanya? Janganlah engkau kecewakan cinta mereka kepadamu. Balas semua kebaikan kedua orangtuamu dengan kesuksesanmu. Sebab, kedua orangtuamu adalah malaikat tanpa sayap yang diciptakan Tuhan untuk dirimu.

Untukmu,
Apabila suatu saat nanti kamu mulai jenuh akan hidup, apabila suatu saat nanti kamu mulai terasa lelah meraih mimpimu, bacalah lagi surat ini. Ingatlah bahwa ada aku. Aku akan selalu ada disampingmu, aku akan selalu menyebutkan namamu disetiap amin dan semoga-ku, aku takkan pernah ingin melihatmu menyerah. Ingatlah Aku, karena Aku adalah dirimu.

Selamat ulang tahun, Desreza Arief Budiman.

Di umurmu yang baru ini, jadilahkanlah dirimu lebih baik lagi. Jangan pernah lelah meraih apa yang kamu inginkan. Dan, bahagiakanlah orang-orang yang mencintaimu.

Bandung, 1 Desember 2014.

Sebuah surat dariku, untuk diriku sendiri.
Share:

2 comments:

Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)