Malam
sempurna dengan cahaya temaran dari bulan yang setengah. Lebih sempurna lagi
aku sedang ada disampingmu saat itu. Kita berdua sedang menikmati hawa malam
dibawah langit yang dijubahi ribuan bintang. Bercerita, tertawa, bertukar
pendapat, membuat malam makin sempurna.
Kamu
bercerita banyak saat itu. Mulai dari cerita tentang studimu, tentang liburanmu
minggu lalu, tentang kucingmu yang bernama Muezza. Aku hanya mendengarkan
setiap ucapanmu. Dalam hati aku berucap ceritalah,
hingga kau kehabisan cerita. Lalu mari kita buat cerita baru berdua.
Kemudian
kamu bertanya,”Mengapa kesedihan diciptakan? Mengapa tak kebahagiaan saja agar
tak ada lagi orang yang merasa sedih di dunia ini?”. Aku tersenyum. Sembari
menatap matamu yang berbinar aku menjawab sebisanya.
Kebahagiaan
dan kesedihan ibarat siang dan malam. Kita akan selalu menjumpainya
berdampingan. Tuhan pun menciptakan kesedihan dan kebahagiaan bukan tanpa
alasan. Satu alasan yang kuat adalah: kamu harus bersyukur saat salah satunya
menghampirimu. Saat kamu merasa sangat bahagia, kamu harus ingat bahwa
kebahagiaan yang kau dapat adalah jawaban atas doa-doa yang kau ucapkan selama
ini. Maka, jika kamu sedang bahagia, bersyukurlah. Pun jika kamu sedang ditimpa
kesedihan. Tetaplah bersyukur. Jadikan kesedihan sebagai jalan untuk bahagia,
sebagai pupuk untuk kesabaran. Jangan jadikan sebagai alasan untuk menyerah. Karena
tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kesedihan dan kebahagiaan.
Seketika
aku menjadi seorang yang sok tahu saat itu. Kamu hanya diam sesaat setelah aku
menjawab pertanyaanmu. Matamu menatap jauh ke langit malam. Kamu tahu kenapa
aku bisa dengan baik menjawab pertanyaan itu? Karena saat itu aku sedang bahagia. Tuhan menjawab doaku. Duduk berdua sembari menatap matamu adalah doa yang selama ini aku
pinta. Tuhan dengan baiknya mengabulkan, memberikan sedikit kesempatan untuk
duduk bersama bidadari yang ia ciptakan sendiri.
Itu adalah pertemuan kita yang ke 12, tapi di dalam mimpi. Iya, semuanya hanya
terjadi di dalam mimpi. Nyatanya kita tak pernah bertemu. Semua seolah-olah sangat
sulit terjadi. Namun aku tetap bersyukur. Setidaknya Tuhan mendengarkan doaku
sebelum tidur. Karena aku terus meminta agar engkau selalu dihadirkan dalam
lelapku. Perlu juga kamu ketahui, setiap kali aku memimpikan kamu, aku selalu
menuliskan ceritanya dengan baik dan detail. Aku cuma ingin kamu tahu bahwa
dalam mimpi pun aku tetap mencintaimu.
Kapan sua yang sebenarnya terjadi? Aku ingin menunjukkan semua cerita pertemuan kita di dalam mimpi.
Tulisan mu mantap bro (y)
ReplyDelete