“Tolong
cari kepalaku...”
Nia segera menghapus
pesan singkat itu. Sekarang sekujur tubuhnya gemetaran, teriakannya tertahan di
tenggorokan, kakinya susah untuk
melangkah seolah dirantai, membuatnya seakan ‘lumpuh’ untuk sesaat. Entah sudah
berapa banyak dia menerima pesan singkat yang isinya selalu seperti itu.
Nia dan keluarganya
baru saja pindah rumah. Sebuah rumah di pinggiran kota menjadi tempat baru
mereka saat ini. Rumah bertingkat dua dengan pagar berwarna biru itu semakin
terlihat elegan dengan pohon cemara mengapit di sisi kiri dan kanannya. Namun
keelokan rumah itu berbanding terbalik dengan kejadian-kejadian aneh yang
sering terjadi disana. Iya, terutama Nia, dia adalah orang yang paling sering
diganggu oleh sosok-sosok misterius rumah itu.
Kejadiannya bermula
saat Nia mendapatkan sebuah pesan singkat dari nomor yang sangat aneh, yaitu
666. Pesan tersebut berisi:
“Saya
adalah korban mutilasi dari paman saya sendiri. Tubuh saya saat ini belum
ditemukan seutuhnya. Tolong bantu saya mencari keberadaan kepala saya”
Awalnya Nia tidak
percaya dengan pesan singkat ini. Ahh
paling hoax, batinnya. Namun melihat sumber pengirim pesan tersebut, Nia
seakan dibuatnya percaya. 666 memang terkenal sebagai simbol setan. Mungkinkah
ini cuma hoax?
Sore itu Nia baru saja
pulang sekolah. Pulang sore hari adalah rutinitas bagi anak kelas 9 smp seperti
Nia. Hari ini hanya Nia sendirian dirumah, kedua orang tuanya pulang agak larut
karena lembur. Singkat cerita, untuk melepaskan lelahnya, Nia memutuskan
menonton tv sejenak. Lepas beberapa menit ia menonton tv, ponsel Nia berbunyi
menandakan ada pesan masuk. Ia segera mengambil ponselnya yang terletak tepat
disebelahnya.
“Tolong
cari kepalaku sekarang...”
Jantung Nia berdegup
sekerasnya seolah hendak lepas. Bulu kuduknya berdiri hebat. Wajahnya yang
merah merona seketika berubah pucat pasi. Itu adalah pesan singkat dari nomor
666. Lagi-lagi dia memberi teror kepada Nia. Walaupun setiap hari mendapatkan
pesan singkat itu, tetap saja Nia dibuatnya merinding. Apalagi sekarang Nia
sendirian dirumahnya.
Nia belum beranjak dari
tempat duduknya. Ia mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas
panjang-panjang dan berharap tak terjadi hal-hal yang mistis.
DAAARRRR!!!
Suara benturan keras dari
arah kamar Nia membuatnya kaget bukan kepalang. Ketakutannya semakin menjadi.
Teriakannya meminta tolong kepada kedua orangtuanya seolah tak berarti. Nia
benar-benar sendirian. Temannya hanyalah rasa takutnya.
Ia sempat bimbang harus
berbuat apa, kemudian dengan sedikit sisa keberanian Nia memberanikan diri
untuk melihat kamarnya. Selangkah demi selangkah ia jalan hingga sampai di
depan pintu kamarnya yang tertutup. Dibukanya perlahan pintu itu dannn alangkah
terkejutnya Nia ketika melihat isi kamarnya saat itu. Tepat disamping tempat
tidurnya ada seseorang dengan pakaian serba putih namun tanpa kepala. Sosok itu
hanya terdiam kaku. Lalu tangannya yang berlumuran darah menunjuk kearah Nia
dan mengisyaratkan dia untuk mendekat. Tentu saja Nia tak berani. Melihatnya
dari jauh saja sudah menakutkan. Tanpa pikir panjang, sembari teriak memanggil
kedua orang tuanya, Nia dengan cepat berlari menuju kearah dapur.
Nia masih shock.
Kejadian tersebut benar-benar membuatnya ketakutan. Ia tak tahu harus berbuat
apa. Kakinya gemetaran saat ia berdiri di sudut dapur. Mulutnya terus
merapalkan doa, sembari berharap kedua orangtuanya cepat pulang. Tuhan lindungi aku. Ucap gadis berusia
15 tahun ini.
Tiba-tiba....
DAARRRR!!!
Sebuah kepala manusia
jatuh di depan Nia. Kepala itu berlumuran darah. Mulutnya yang menganga juga
mengeluarkan darah kental yang mengotori lantai. Matanya yang besar menatap
tajam kearah Nia. Nia hanya memicingkan matanya. Ia mencoba menyingkir dari
tempat itu hingga kemudian berhasil dan dia lari sekencangnya mencari pintu
keluar. Namun naasnya, belum lagi sampai di dekat pintu keluar, Nia tersandung
oleh kakinya sendiri hingga menyebabkan ia terjatuh. Kepalanya membentur lantai
dengan keras. Nia terkejut dan seketika bangun dari tidurnya.
Ahh
mimpi buruk lagi. Ucap Nia sembari mengelap keningnya
yang penuh dengan peluh. Ternyata Nia hanya mimpi. Ia terlelap saat menonton tv
tadi. Entah kenapa sejak pindah ke rumah ini, Nia memang sering mengalami mimpi
buruk. Anehnya lagi setiap mimpi buruk, sosok hantu tanpa kepala itu pasti
selalu ada. Doa tidur yang ia bacakan seolah tak mampu untuk menghalang sosok
itu masuk ke mimpinya.
Tak lama kemudian
ponsel Nia bervibrasi menandakan ada pesan yang masuk. Diambilnya ponsel yang
berwarna hitam yang berada tepat disampingnya. Dengan perlahan ia membaca teks
pesan tersebut.
“Tolong
cari kepalaku sekarang...”
Pesan itu berasal dari
nomor 666!
DEEEGGGG!!!
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)