Thursday, May 1, 2014

666

“Tolong cari kepalaku...”

Nia segera menghapus pesan singkat itu. Sekarang sekujur tubuhnya gemetaran, teriakannya tertahan di tenggorokan,  kakinya susah untuk melangkah seolah dirantai, membuatnya seakan ‘lumpuh’ untuk sesaat. Entah sudah berapa banyak dia menerima pesan singkat yang isinya selalu seperti itu.

Nia dan keluarganya baru saja pindah rumah. Sebuah rumah di pinggiran kota menjadi tempat baru mereka saat ini. Rumah bertingkat dua dengan pagar berwarna biru itu semakin terlihat elegan dengan pohon cemara mengapit di sisi kiri dan kanannya. Namun keelokan rumah itu berbanding terbalik dengan kejadian-kejadian aneh yang sering terjadi disana. Iya, terutama Nia, dia adalah orang yang paling sering diganggu oleh sosok-sosok misterius rumah itu.

Kejadiannya bermula saat Nia mendapatkan sebuah pesan singkat dari nomor yang sangat aneh, yaitu 666. Pesan tersebut berisi:

“Saya adalah korban mutilasi dari paman saya sendiri. Tubuh saya saat ini belum ditemukan seutuhnya. Tolong bantu saya mencari keberadaan kepala saya”

Awalnya Nia tidak percaya dengan pesan singkat ini. Ahh paling hoax, batinnya. Namun melihat sumber pengirim pesan tersebut, Nia seakan dibuatnya percaya. 666 memang terkenal sebagai simbol setan. Mungkinkah ini cuma hoax?

Sore itu Nia baru saja pulang sekolah. Pulang sore hari adalah rutinitas bagi anak kelas 9 smp seperti Nia. Hari ini hanya Nia sendirian dirumah, kedua orang tuanya pulang agak larut karena lembur. Singkat cerita, untuk melepaskan lelahnya, Nia memutuskan menonton tv sejenak. Lepas beberapa menit ia menonton tv, ponsel Nia berbunyi menandakan ada pesan masuk. Ia segera mengambil ponselnya yang terletak tepat disebelahnya.

“Tolong cari kepalaku sekarang...”

Jantung Nia berdegup sekerasnya seolah hendak lepas. Bulu kuduknya berdiri hebat. Wajahnya yang merah merona seketika berubah pucat pasi. Itu adalah pesan singkat dari nomor 666. Lagi-lagi dia memberi teror kepada Nia. Walaupun setiap hari mendapatkan pesan singkat itu, tetap saja Nia dibuatnya merinding. Apalagi sekarang Nia sendirian dirumahnya.

Nia belum beranjak dari tempat duduknya. Ia mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas panjang-panjang dan berharap tak terjadi hal-hal yang mistis.

DAAARRRR!!!

Suara benturan keras dari arah kamar Nia membuatnya kaget bukan kepalang. Ketakutannya semakin menjadi. Teriakannya meminta tolong kepada kedua orangtuanya seolah tak berarti. Nia benar-benar sendirian. Temannya hanyalah rasa takutnya.

Ia sempat bimbang harus berbuat apa, kemudian dengan sedikit sisa keberanian Nia memberanikan diri untuk melihat kamarnya. Selangkah demi selangkah ia jalan hingga sampai di depan pintu kamarnya yang tertutup. Dibukanya perlahan pintu itu dannn alangkah terkejutnya Nia ketika melihat isi kamarnya saat itu. Tepat disamping tempat tidurnya ada seseorang dengan pakaian serba putih namun tanpa kepala. Sosok itu hanya terdiam kaku. Lalu tangannya yang berlumuran darah menunjuk kearah Nia dan mengisyaratkan dia untuk mendekat. Tentu saja Nia tak berani. Melihatnya dari jauh saja sudah menakutkan. Tanpa pikir panjang, sembari teriak memanggil kedua orang tuanya, Nia dengan cepat berlari menuju kearah dapur.

Nia masih shock. Kejadian tersebut benar-benar membuatnya ketakutan. Ia tak tahu harus berbuat apa. Kakinya gemetaran saat ia berdiri di sudut dapur. Mulutnya terus merapalkan doa, sembari berharap kedua orangtuanya cepat pulang. Tuhan lindungi aku. Ucap gadis berusia 15 tahun ini.
Tiba-tiba....

DAARRRR!!!

Sebuah kepala manusia jatuh di depan Nia. Kepala itu berlumuran darah. Mulutnya yang menganga juga mengeluarkan darah kental yang mengotori lantai. Matanya yang besar menatap tajam kearah Nia. Nia hanya memicingkan matanya. Ia mencoba menyingkir dari tempat itu hingga kemudian berhasil dan dia lari sekencangnya mencari pintu keluar. Namun naasnya, belum lagi sampai di dekat pintu keluar, Nia tersandung oleh kakinya sendiri hingga menyebabkan ia terjatuh. Kepalanya membentur lantai dengan keras. Nia terkejut dan seketika bangun dari tidurnya.

Ahh mimpi buruk lagi. Ucap Nia sembari mengelap keningnya yang penuh dengan peluh. Ternyata Nia hanya mimpi. Ia terlelap saat menonton tv tadi. Entah kenapa sejak pindah ke rumah ini, Nia memang sering mengalami mimpi buruk. Anehnya lagi setiap mimpi buruk, sosok hantu tanpa kepala itu pasti selalu ada. Doa tidur yang ia bacakan seolah tak mampu untuk menghalang sosok itu masuk ke mimpinya.

Tak lama kemudian ponsel Nia bervibrasi menandakan ada pesan yang masuk. Diambilnya ponsel yang berwarna hitam yang berada tepat disampingnya. Dengan perlahan ia membaca teks pesan tersebut.

“Tolong cari kepalaku sekarang...”

Pesan itu berasal dari nomor 666!


DEEEGGGG!!!
Share:

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak kalian disini. komen yaa :)