Pukul 2:30 sore, seorang siswa laki-laki mendatangi
perempuan yang sedang duduk sendirian di dalam kelasnya. Perempuan itu tampak
menangis tersedu-sedu. Wajahnya seolah layu pertanda sarat akan kesedihan.
“Kamu kenapa menangis? Apa yang membuatmu bersedih?”
Lelaki itu memecah keheningan.
“Kenapa seseorang tega melepaskan orang yang sangat
mencintainnya?” Sang perempuan menjawab sembari menyeka air matanya.
“Tidak ada satupun orang di dunia ini yang tega
melepaskan cinta. Jika itu ada, mungkin itu karena melepaskan memang salah satu
jalan yang terbaik. Percuma saja jika raga terus bersama namun hati dengan
gagah ingin melepaskan”
“Tapi aku belum bisa melepaskannya. Aku sangat
mencintai dia”
“Kamu seharusnya bersyukur. Dengan dia yang tega
melepaskanmu, berarti dia mengizinkanmu untuk mencari orang yang lebih baik
lagi dari dia. Bukankah kamu lebih baik sakit hati di awal daripada nanti
setelah sekian lama bersama kamu baru disakiti? Ikhlaskanlah. Perempuan
secantikmu tak pantas menangisi orang yang menyakitimu”
“Kamu tidak mengerti. Apa yang akan kamu lakukan
jika berada diposisiku? Ketika cinta yang kamu harapkan menjadi penyempurna
hati, ia malah menghancurkan hatimu”
“Aku akan tersenyum. Aku akan membiarkan cinta yang
tidak pantas aku miliki untuk meninggalkanku. Kemudian aku akan segera bangkit
dan melupakannya. Setidaknya ia memberikan pelajaran bahwa cinta sungguh bukan
mainan. Ia butuh ketulusan, keikhlasan, dan kekuatan untuk saling menguatkan
atau saling melepaskan”
“Aku tidak bisa melupakannya. Dia adalah manusia
terbaik yang aku cintai”
“Apa yang menurutmu baik belum tentu baik menurut
Tuhan. Kadang, Tuhan mengujimu melalui orang yang kamu cintai. Setelah itu,
Tuhan pasti memberikanmu kebahagiaan yang berlebih. Jangan menangis. Ini yang
terbaik”
“Bagaimana bisa aku tidak menangis? Sementara orang
yang sedang aku tangisi kini memberikanku wejangan untuk melupakan. Mengapa kamu
tega meninggalkanku?”
Perempuan itu pergi meninggalkan lelaki yang melukai
hatinya.
Kampret nih endingnya, jleb banget wakakaka, padahal ceritanya pendek dan simple, tapi alurnya gue suka, tinggal tambahin sedikit deskripsi dan narasi dari tiap percakapan dan tindakan bro, makin mantep deh hehe
ReplyDelete