Thursday, December 24, 2020

Akhir

Betapa kita adalah dua yang paling menyedihkan. Pernah saling genggam hingga badai pun seolah tak mampu memisahkan, namun dengan mudahnya kita digoyahkan dengan satu tiupan angin pelan. Lalu kita tak tertaut. Tenggelam dalam pertanyaan yang tak mampu dijawab.  Hingga pada akhirnya...
Share:

Monday, November 23, 2020

Jendela Puan

Ada sebuah jendela. Berwarna cokelat dengan di beberapa tempat telah terkelupas, namun tetap kokoh melewati banyak musim. Terletak di lantai dua sebuah rumah di penghujung jalan. Menghadap ke arah barat. Jika sore tiba, semburat cahaya matahari yang berwarna seperti kulit jeruk menyapu...
Share:

Thursday, October 22, 2020

Rayu

Harinya tiba. Hari dimana kita saling mengucapkan kata yang awalnya tak pernah kita inginkan : Perpisahan. Kita harus saling melonggarkan peluk yang selama ini membuat nyaman. Kita harus merelakan hati kembali kosong setelah diisi dengan banyak hal baik. Kita harus mulai melangkah...
Share:

Tuesday, September 8, 2020

Bahagia Kita Baru Dimulai

Kita memasuki dunia yang sama. Dunia yang baru bagi kita. Dunia yang sebelumnya pernah kita mimpikan untuk digapai bersama. Dan sekarang, masing-masing kaki kita telah menapakinya. Kita adalah dua orang yang paling bahagia. Kita juga beruntung, sebab dunia ini beratapkan doa-doa...
Share:

Sunday, August 2, 2020

Kau Adalah Apa yang Hatiku Pilih

Aku ingin jujur. Sekali ini saja. Sebelum akhirnya aku akan pergi dan tak akan pernah kembali melihatmu. Begini. Aku kalah lagi. Kali ini oleh cinta yang ingin kumenangkan. Banyak harap jatuh tanpa tapi. Mengabaikan rasa. Mengabaikan cinta yang perlahan aku tunjukkan. Berdalih aku...
Share:

Saturday, July 4, 2020

Malaikat yang Terlihat

Aku pernah terjatuh. Tersandung oleh kenyataan yang beda dari harap. Mendapati diri yang awalnya dipenuhi semangat tiba-tiba tersungkur di pojok kamar. Menangis. Memeluk lukaku sendiri. Alih-alih menyalahi, kau datang memberikan peluk yang sangat hangat. Olehmu, luka yang...
Share:

Friday, June 12, 2020

Untuk Anakku

Nak, dunia sedang tak baik-baik saja saat kamu pertama kali terbebas dari perut Ibu. Ada banyak kekacauan sejak awal tahun. Banyak tragedi dan kehilangan. Hingga ada sebuah wabah yang menyerang hampir seluruh dunia. Diantara kekacauan itu, kamu hadir, Nak. Tangismu membawa haru...
Share:

Friday, May 22, 2020

Singkat Saja

Ternyata yang lebih singkat dari sementara adalah kisah kita. Hanya sepenggal saja. Jikapun dijadikan sebuah buku, aku yakin hanya sampai kata pengantar saja. Sesingkat itu. Padahal awalnya kita merencanakan sebuah kisah yang bahkan orde barupun kalah lama. Singkat saja. Kita saling jatuh cinta lalu tak lama kita saling jatuh luka. Penyebabnya adalah...
Share:

Thursday, April 16, 2020

Aku Jatuh Hati Kepadamu Setiap Hari

“Aku jatuh hati kepadamu setiap hari” ucapku berbisik di telingamu. Angin berhembus pelan. Menggoyangkan anak-anak rambutmu. “Haruskah setiap hari?” tanyamu kemudian. Aku menggangguk. “Harus” jawabku. “Aku harus jatuh hati kepadamu setiap hari. Agar kelak jika kita telah tua...
Share:

Sunday, March 29, 2020

Terserah Tuhan Saja

Aku benci mengenang, batinku dalam hati. Jalanan Jakarta macet sore itu. Aku berdiri dalam busway yang akan membawaku pulang ke rumah. Polusi suara klakson membuatku menyempalkan headset di kedua telinga. Memilih acak playlist lagu di aplikasi spotify yang sialnya memutarkan sebuah lagu dengan penuh kenangan. Aku menunduk. Aku benci ketidaksengajaan...
Share:

Thursday, February 27, 2020

Kita Yang Kembali Menjadi Asing

Bagaimana kemudian cara cinta bekerja adalah sebuah tanda tanya besar yang sulit untuk dijawab. Seseorang bisa saja jatuh berkali-kali meski disakiti berkali-kali pula. Alasannya kadang aneh. Padahal jatuh hati tak seharusnya diikuti dengan luka. Seseorang juga bisa pergi meninggalkan...
Share:

Friday, January 17, 2020

Untuk Perempuanku

Untuk perempuanku, Kelak jika suatu hari kau baca ini, percayalah rasa yang aku miliki sejak menulis ini hingga akhirnya kau baca akan tetap sama. Kecuali kita yang semakin tua dan langkah yang semakin goyah, semua akan tetap sama. Aku tetap mencintaimu. Untuk perempuanku, Rambutmu yang...
Share: